Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Selasa, 05 Maret 2013

TUGAS SEMATIK BAHASA INDONESIA



Jenis Makna
Nama : Mawaddah Warohmah Azhari
Kelas : 6.D
Tugas : Semantik Bahasa Indonesia

Pengertian Makna
·         Makna ialah hubungan antara bahasa dengan dunia luar yang telah disepakati bersama oleh para pemakai bahasa sehingga dapat saling dimengerti. ( cf.  Grice, 1957, Bolingger, 1981 : 108 dalam Aminuddin : 53).
·         Makna adalah arti, maksud, pengertian. ( KLBI : 373).
Satu kata dapat memiliki makna kognitif saja atau satu kata memiliki baik makna kognitif maupun makna konotatif atau makna emotif. Perhatikan contoh sebagai berikut :
(1)   Ayah membeli meja di toko Plaza Mebel Pekanbaru
(2)   Meja itu baru saja dibeli ayah tadi pagi.
Makna kognitif terdapat pada contoh (1), sedangkan pada contoh (2) terdapat makna konotatif. Makna kognitif berbeda dengan makna emotif. Perhatikan contoh sebagai berikut :
(1)   Sayang, ayahnya kaya tetapi mereka tetap saja kekurangan uang jajan.
(2)   Kita akan hidup serba berkecukupan, saying.
Beberapa jenis makna antara lain adalah :
1.      Makna sempit.
2.      Makna luas
3.      Makna kognitif
4.      Makna konotatif / emotif.
5.      Makna gramatikal.
6.      Makna leksikal
7.      Makna konstruski.
8.      Makna referensial
9.      Makna majas (kiasan)
10.  Makna inti.
11.  Makna idesional.
12.  Makna proposisi
13.  Makna piktorial.
14.  Makna lokusi, ilokusi, dan perlokusi.
15.  Makna konseptual dan asosiatif

1.      Makna Sempit (Spesialisasi)
Makna sempit ( narrowed meaning) adalah makna yang lebih sempit dari keseluruhan ujaran. Makna yang asalnya lebih luas dapat menyempit karena dibatasi. Makna luas dapat menyempit, atau suatu kata yang asalnya memiliki makna luas (generik) dapat menjadi memiliki makna sempit (spesifik) karena dibatasi.  
Contoh :
·         Pendeta
Contoh kalimat : Para pendeta itu sedang melaksanakan kebaktian.
Makna kata :
Dahulu : orang yang berilmu
Sekarang : Guru Kristen
·         Sastra
Contoh kalimat : Karya sastra yang dibuat adik sangat menarik.
Makna kata :
Dahulu : tulisan dalam arti umum
Sekarang : tulisan yang berbau seni
·         Pembantu
Contoh kalimat : di rumah paman saya ada dua orang pembantu.
Makna kata :
Dahulu : orang yang membantu pekerjaan orang lain secara suka rela.
Sekarang : pembantu rumah tangga.
·         Ustad
Contoh kalimat : Ayah memanggil ustad untuk mengajarkan adik mengaji.
Makna kata :
Dahulu : guru
Sekarang : guru mengaji, guru yang mempeljari tentang islam.
Kata-kata bermakna luas di dalam bahasa Indonesia disebut juga makna umum (generik) yang digunakan untuk mengungkapkan gagasan atau ide yang umum. Gagasan atau ide yang umum apabila dibubuhi rincian gagasan atau ide, maka maknanya akan menyempit ( memiliki makna sempit). Contoh sebagai berikut :
(1)   Ayah               dengan            ayah tiri, ayah kandung
(2)   Rumah             dengan            rumah mewah
(3)   Adik                dengan            adik kandung

2.      Makna Luas ( Generalisasi)
Makna luas adalah makna yang terkandung pada sebuah kata lebih luas dari yang diperkirakan. Contoh :
·         Saudara
Contoh kalimat : ayah saya memiliki dua orang saudara.
Makna kata :
Dahulu : sebutan untuk memanggil saudara kandung atau keluarga.
Sekarang : sebutan untuk semua orang yang bukan keluarga.
·         Jalan-jalan
Contoh kalimat : mari kita jalan-jalan ke kota Bandung.
Makna kata :
Dahulu : berjalan menggunakan kaki
Sekarang : pergi dengan menggunakan motor atau mobil.
·         Pelayaran
Contoh kalimat : adik saya sekolah SMA di jurusan pelayaran.
Makna kata :
Dahulu : mengarungi lautan dengan perahu layar.
Sekarang : mengarungi lautan dengan kapal mensin.
·         Petani
Contoh kalimat : ayah saya  bekerja senbagai seorang petani.
Makna kata :
Dahulu : seseorang yang bekerja dan menggantungkan hidupnya dari mengerjakan sawah.
Sekarang : petani ikan, petani lele, dan petani tambak.
Contoh dalam kalimat :
Ayah akhirnya menduduki kursi direktur di perusahaan paman.
Makna kata :
-          Kata kursi memiliki makna asal tempat duduk yang berkaki dan bersandaran.
-          Kata kursi juga memiliki makna kedudukan atau jabatan.

3.      Makna Kognitif
Makna kognitif disebut juga makan deskriptif atau denotative adalah makna yang menunjukkan adanya hubungan antara konsep dengan dunia kenyataan. Makna kognitif adalah makna lugas, makna apa adanya. Makna kognitif mengacu pada bentuk-bentuk yang makna kognitifnya khusus, antara lain itu, ini, ke sana, ke sini, numeralia, antara lain satu, dua, tiga dan termasuk pula partikel yang memiliki makna relasional, antara lain dan (aditif), atau (alternatif),  tetapi ( kontrastif). Makna kognitif adalah makna sebenarnya, bukan makna kiasan atau perumpamaan. Contoh :
(1)   Bapak itu seorang rentenir yang kejam.
(2)   Pohon bermakna tumbuhan yang memiliki batang dandaun dengan bentuk yang tinggi, besar, dan kokoh, kadang-kadang bercabang, kadang-kadang tidak.

4.      Makna Konotatif dan Emotif
Makna konotatif adalah makna yang muncul dari makna kognitif, ke dalam makna kognitif tersebut ditambahkan komponen makna lain. Contoh :
(1)   Gadis itu adalah bunga desa.
(2)   Hay gadis cantik.
Pada contoh (1) terdapat makna konotatif yang mana makna gadis mengandung anak perempuan yang tercantik di desanya , sedangkan pada makan (2) sapaan yang digunakan untuk menyapa anak perempuan.
Makna emotif adalah makna yang  mengandung perasaan (pembicaraan dan pendengar, penulis dan pembaca) kearah yang positif. Makna emotif menunjuk sesuatu yang lain yang tidak sepenuhnya sama dengan yang terdapat dalam dunia kenyataan. Contoh :
·         Kata kerbau dalam kalimat : Engkau kerbau
Makna kata : kerbau merupakan sikap atau perilaku yang malas, lamban, dan dianggap sebagai penghinaan.
·         Ini adalah bunga di kampung itu.
·         Mereka yang kelak akan menjadi bunga bangsa Negara kita.
·         Pelacur itu terjerumus ke dalam lembah hitam.
Makna kata : hitam = hina dan dosa

5.      Makna Referensial
Makna referensial adalah makna yang berhubungan langsung dengan kenyataan atau makna referensial yang disebut juga dengan makna kognitif karena memiliki acuan. Makna referensial memiliki hubungan dengan konsep tentang sesuatu yang telah disepakati bersama oleh masyarakat bahasa. Contoh :
·         Orang itu marah dengan orang lain.
·         Orang itu marah dengan dirinya sendiri.
Pada  (1) orang 1 sebagai pelaku (agentif) dan orang 2 sebagai pengalam (orang yang mengalami makna yang diungkapkan verba), hal tersebut menunjukkan makna kategori yang berbeda, tetapi makna referensial mengacu kepada konsep yang sama ( orang = manusia), pada (2) orang memiliki makna referensial yang sama dengan orang 1.

6.      Makna Konstruksi.
Makna konstruksi adalah makna yang terdapat di dalam konstruksi, misalnya makna milik yang diungkapkan melalui enklitik sebagai akhiran yang menunjukkan kepunyaan. Contoh :
(1)   Itu adik saya.
(2)   Saya baca buku kamu
(3)   Bapak itu bapak saya.

7.      Makna Leksikal dan Makna Gramatikal
Makna leksikal adalah makna unsur-unsur bahasa sebagai lambang benda, peristiwa, dan lain-lain. Makna leksikal memiliki unsur-unsur bahasa secara tersendiri, dan lepas dari konteks. Contoh :
·         Dalam KLBI terdapat kata cabut (mencabut) yang memiliki arti :
(1)   Menganggkat sesuatu yang tertancap sehingga terpisah.
(2)   Menarik agar lepas.
(3)   Menarik keluar dari sarungnya ( tentang keris ).
·         Kuda = sejenis binatang
·         Pensil = alat untuk menulis
Makna gramtikal adalah makna yang  menyangkut hubungan intra bahasa, atau makna yang muncul sebagai akibat berfungsinya sebuah kata di dalam kalimat.
Contoh makna gramatikal :
(1)   Berhadapan = saling berhadapan
(2)   Berdua = sekumpulan dua orang
(3)   Berlari = melakukan aktivitas lari.
(4)   Bersapaan = saling menyapa.
(5)   Berduka = dalam keadaan duka(bersedih).
(6)   Langit-langit = seperti langit
(7)   Makanan = sesuatu yang dimakan.



8.      Makna Idesional
Makna idesional adalah makna yang muncul sebagai akibat penggunaan kata yang berkonsep.
Contoh makna ideasional:
Dalam BI terdapat kata demokrasi . konsep makna kata demokrasi adalah persamaan hak dan kewajiban seluruh rakyat. Makna ideasionalnya, yakni rakyat turut memerintah melalui wakil – wakil yang akan memimpin mereka. Rakyat berhak mengawasi jalannya pemerintahan, tetapi rakyat berkewajiban pula untuk bersama –sama menanggung biaya pembangunan yang mereka harapkan.

9.      Makna Proposisi
Makna proposisi adalah makna yang muncul bila kita membatasi pengertian tentang sesuatu. Contoh :
(1)   Satu tahun sama dengan
(2)   Makhluk hidup akan mati
(3)   Satu hari sama dengan dua belas jam
(4)   Matahari terbit di ufuk timu
(5)   Sudut siku-siku adalah 90 º derajat.

10.  Makna Pusat
Makna pusat adalah makna yang dimiliki setiap kata yang menjadi inti ujaran.
Contoh :
Kata melihat :
·         dilihat dari segi kegiatan melihat= melaksanakan kegiatan….
·         Dilihat dari segi objek  makna melihat dipusatkan kepada….
·         Dilihat dari segi hasil makna melihat yakni untuk mengethui…

11.  Makna Piktorial
Makna piktorial adalah makna suatu kata yang berhubungan dengan perasaan pendengar atau pembaca. Contoh :
·         Kaktus itu kotor sekali.
Makna kata : kaktus = kondisi yang berbau kotoran, rasa jijik, bahkan timbul rasa mual karenanya.
12.  Makna Idiomatik
Makna idiomatik adalah makna leksikal yang terbentuk dari beberapa kata.
Contoh :
·         Abang menjadi tulang punggung keluarga setelah ayah meninggal 2 tahun yang lalu.
Makna kata tulang pulung = orang yang menafkahi keluarga
·         Anak itu memiliki hati seperti baling-baling yang tidak jelas.
Makna kata baling-baling = tidak tetap pendirian.

13.  Makna Afektif
Makna afektif merupakan makna yang muncul akibat reaksi pendengar atau pembaca terhadap penggunaan kata atau kalimat. Makna afektif berhubungan dengan reaksi pendengar atau pembaca dalam dimensi rasa, maka dengan sendirinya makna afektif berhubungan pula dengan gaya bahasa.
Contoh:Seseorang berkata ”Datanglah ke pondok buruk kami” urutan kata pondok buruk mengandung makna afektif terlihat adanya rekasi yang berhubungan dengan perasaan pendengar. Kalau seseorang berkata ”monyet’’ maka mengandung makna yang berhubungan atau mengakibatkan perasaan tersinggung. Dengan kata lain kata monyet memiliki makna yang berkaitan dengan nilai rasa. Kata monyet berhubungan dengan penghinaan.
14.  Makna Ekstensi
Makna ekstensi adalah makna yang mencakup semua ciri objek atau konsep (Harimurti, 1982:103). Makna ekstensi mencakup semua makna atau kemungkinan makna yang  muncul dalam kata.
Contoh:
Kata ayah dapat di maknakan : orang tua anak-anak, laki-laki, telah beristri, sebagai kepala rumah tangga, atau orang yang berusaha keras mencari nafkah untuk anak dan istrinya.

15.  Makna Intensi
Makna intensi merupakan makna yang menekankan maksud pembicara (Harimurti, 1982:103).
Contoh:  kata roti yang akan muncul dalam  kalimat
a.       saya minta roti
b.      saya mau menyimpan roti
c.       saya akan membeli roti
d.      saya akan membuat roti
e.       saya akan mengiris roti

16.  Makna Lokusi, Ilokusi, dan Perlokusi
Makna lokusi adalah makna yang terdapat di dalam ujaran di tambah dengan faktor-faktor yang turut melahirkan ujaran tersebut misalnya faktor konteks. Dalam teori ujaran terdapat 3 macam tindak ujaran, yakni: tindak lokusi yang mengitkan suatu topik dengan suatu keterangan dalam suatu ujaran  tindak ilokusi yaitu pengujaran suatu pernyataan, janji, pertanyaan, tawaran, dan ilokusi yaitu hasil atau efek yang di timbulkan oleh ujaran itu pada pihak pendengar sesuai dengan koonteks.
Contoh :
Dakam BI terdapat urutan kata atau kalimat ”Rumahmu bagus” atau ”Rumahmu bersih”. Kawan bicara mendengar ujaran itu (lokusi), ia berusaha memahami kandungannya (ilokusi) akibatnya (perlokusi) yakni kawan bicara akan gembira sebab mendapat pujian tetapi kalau ternyata rumah itu kotor maka si kawan bicara akan merah mukanya sebab kalimat itu merupakan penghinaan baginya.

17.  Makna Kolokasi
Makna kolokasi biasanya berhubungan dengan penggunaan beberapa kata di dalam lingkungan,  yang sama. Kalau seseorang berkata garam, gula, ikan, sayur, terong, tomat, kata-kata ini berhubungan dengan lingkungan dapur. Kalau seseorang berkata gergaji, gurdi, ketam, pahat, parang, tukul. Maka kata-kata ini berhubungan dengan lingkungan tukang kayu dll.
18.  Makna Kiasan
Makna kiasan adalah pemakaian kata-kata yang maknanya tidak sebenarnya.
Contoh :
Dalam BI terdapat kata bintang yang bermmakna benda langit yang berkelap-kelip jika dilihat pada waktu malam  ( ya… bintang tidak pernah kelihatan siang). Namun, kalau seseorang berkata ” Dia bintang lapangan”. Urutan kata bintang lapangan bermakna kiasan, orang yang terampil bermain sepak bola.

19.  Makna Gerefleker
Makna gerefleker adalah makna yang muncul karena sugesti emosional dan makna yang berhubungan dengan kata atau ungkapan tabu. Hal-hal seperti ini, misalnya berhubungan dengan seksual, kepercayaan atau kebiasaan.
Contoh:
Kata-kata bersetubuh, ereksi, ejakulasi adalah kata-kata yang mengandung makna gerefleker. Dengan demikian, dalam tata pergaulan yang sopan tidak mungkin orang berkata ” mari kita bersetubuh,” meskipun kalimat ini wajar di lihat dari segi struktur. Jadi kata ini tidaklah pantas dikatakan pada situasi yang bukan pada tempatnya.

20.  Makna Tekstual
Makna Tekstusl merupakan makna yang timbul setelah seseorang membaca teks secara keseluruhan. Makna tersebut tidak di peroleh hanya melalui makna setiap kata, atau makna setiap kalimat, tetapi makna teksttual dapat di temukan setelah seseorang membaca keseluruhan teks.
Contoh:
Dalam harian suara merdeka 12 juni 2005, halaman tertentu menurunkan berita yang yang di dalamnya terdapat kata menjurus. Untuk mengetahui arti kata itu sebenarnya kita perlu membaca teksnya secara keseluruhan baru kita dapat menyimpulkan.




2 komentar:

pengalaman guru terbaik mengatakan...

Boleh tanya tentang elaborasi (perluasan) kalimat?

Unknown mengatakan...

Mohon cantumkan sumber buku yang anda gunakan untuk mengutip materi ini.

Posting Komentar