Jenis
Makna
Nama
: Mawaddah Warohmah Azhari
Kelas
: 6.D
Tugas
: Semantik Bahasa Indonesia
Pengertian
Makna
·
Makna
ialah hubungan antara bahasa dengan dunia luar yang telah disepakati bersama
oleh para pemakai bahasa sehingga dapat saling dimengerti. ( cf. Grice, 1957, Bolingger, 1981 : 108 dalam
Aminuddin : 53).
·
Makna
adalah arti, maksud, pengertian. ( KLBI : 373).
Satu kata dapat
memiliki makna kognitif saja atau satu kata memiliki baik makna kognitif maupun
makna konotatif atau makna emotif. Perhatikan contoh sebagai berikut :
(1)
Ayah
membeli meja di toko Plaza Mebel Pekanbaru
(2)
Meja
itu baru saja dibeli ayah tadi pagi.
Makna kognitif
terdapat pada contoh (1), sedangkan pada contoh (2) terdapat makna konotatif.
Makna kognitif berbeda dengan makna emotif. Perhatikan contoh sebagai berikut :
(1)
Sayang,
ayahnya kaya tetapi mereka tetap saja kekurangan uang jajan.
(2)
Kita
akan hidup serba berkecukupan, saying.
Beberapa jenis makna
antara lain adalah :
1.
Makna
sempit.
2.
Makna
luas
3.
Makna
kognitif
4.
Makna
konotatif / emotif.
5.
Makna
gramatikal.
6.
Makna
leksikal
7.
Makna
konstruski.
8.
Makna
referensial
9.
Makna
majas (kiasan)
10. Makna inti.
11. Makna idesional.
12. Makna proposisi
13. Makna piktorial.
14. Makna lokusi, ilokusi, dan
perlokusi.
15. Makna konseptual dan asosiatif
1.
Makna
Sempit (Spesialisasi)
Makna sempit
( narrowed meaning) adalah makna yang lebih sempit dari keseluruhan ujaran.
Makna yang asalnya lebih luas dapat menyempit karena dibatasi. Makna luas dapat
menyempit, atau suatu kata yang asalnya memiliki makna luas (generik) dapat
menjadi memiliki makna sempit (spesifik) karena dibatasi.
Contoh
:
·
Pendeta
Contoh
kalimat : Para pendeta itu sedang melaksanakan kebaktian.
Makna
kata :
Dahulu
: orang yang berilmu
Sekarang
: Guru Kristen
·
Sastra
Contoh kalimat : Karya
sastra yang dibuat adik sangat menarik.
Makna kata :
Dahulu : tulisan dalam
arti umum
Sekarang : tulisan yang
berbau seni
·
Pembantu
Contoh kalimat : di
rumah paman saya ada dua orang pembantu.
Makna kata :
Dahulu : orang yang
membantu pekerjaan orang lain secara suka rela.
Sekarang : pembantu
rumah tangga.
·
Ustad
Contoh kalimat : Ayah
memanggil ustad untuk mengajarkan adik mengaji.
Makna kata :
Dahulu : guru
Sekarang : guru mengaji, guru yang
mempeljari tentang islam.
Kata-kata
bermakna luas di dalam bahasa Indonesia disebut juga makna umum (generik) yang
digunakan untuk mengungkapkan gagasan atau ide yang umum. Gagasan atau ide yang
umum apabila dibubuhi rincian gagasan atau ide, maka maknanya akan menyempit (
memiliki makna sempit). Contoh sebagai berikut :
(1) Ayah dengan ayah tiri, ayah kandung
(2) Rumah
dengan rumah mewah
(3) Adik dengan
adik kandung
2.
Makna
Luas ( Generalisasi)
Makna luas adalah makna
yang terkandung pada sebuah kata lebih luas dari yang diperkirakan. Contoh :
·
Saudara
Contoh kalimat : ayah
saya memiliki dua orang saudara.
Makna kata :
Dahulu : sebutan untuk
memanggil saudara kandung atau keluarga.
Sekarang : sebutan
untuk semua orang yang bukan keluarga.
·
Jalan-jalan
Contoh kalimat : mari
kita jalan-jalan ke kota Bandung.
Makna kata :
Dahulu : berjalan
menggunakan kaki
Sekarang : pergi dengan
menggunakan motor atau mobil.
·
Pelayaran
Contoh kalimat : adik
saya sekolah SMA di jurusan pelayaran.
Makna kata :
Dahulu : mengarungi
lautan dengan perahu layar.
Sekarang : mengarungi
lautan dengan kapal mensin.
·
Petani
Contoh kalimat : ayah
saya bekerja senbagai seorang petani.
Makna kata :
Dahulu : seseorang yang
bekerja dan menggantungkan hidupnya dari mengerjakan sawah.
Sekarang : petani ikan, petani
lele, dan petani tambak.
Contoh
dalam kalimat :
Ayah
akhirnya menduduki kursi direktur di perusahaan paman.
Makna
kata :
-
Kata kursi memiliki makna asal tempat
duduk yang berkaki dan bersandaran.
-
Kata kursi juga memiliki makna kedudukan
atau jabatan.
3.
Makna
Kognitif
Makna kognitif disebut
juga makan deskriptif atau denotative adalah makna yang menunjukkan adanya
hubungan antara konsep dengan dunia kenyataan. Makna kognitif adalah makna
lugas, makna apa adanya. Makna kognitif mengacu pada bentuk-bentuk yang makna
kognitifnya khusus, antara lain itu, ini, ke sana, ke sini, numeralia, antara lain
satu, dua, tiga dan termasuk pula partikel yang memiliki makna relasional,
antara lain dan (aditif), atau (alternatif), tetapi ( kontrastif). Makna kognitif adalah
makna sebenarnya, bukan makna kiasan atau perumpamaan. Contoh :
(1) Bapak
itu seorang rentenir yang kejam.
(2) Pohon
bermakna tumbuhan yang memiliki batang dandaun dengan bentuk yang tinggi,
besar, dan kokoh, kadang-kadang bercabang, kadang-kadang tidak.
4.
Makna
Konotatif dan Emotif
Makna konotatif adalah
makna yang muncul dari makna kognitif, ke dalam makna kognitif tersebut
ditambahkan komponen makna lain. Contoh :
(1) Gadis
itu adalah bunga desa.
(2) Hay
gadis cantik.
Pada
contoh (1) terdapat makna konotatif yang mana makna gadis mengandung anak
perempuan yang tercantik di desanya , sedangkan pada makan (2) sapaan yang
digunakan untuk menyapa anak perempuan.
Makna
emotif adalah makna yang mengandung
perasaan (pembicaraan dan pendengar, penulis dan pembaca) kearah yang positif. Makna
emotif menunjuk sesuatu yang lain yang tidak sepenuhnya sama dengan yang
terdapat dalam dunia kenyataan. Contoh :
·
Kata kerbau dalam kalimat : Engkau
kerbau
Makna kata : kerbau
merupakan sikap atau perilaku yang malas, lamban, dan dianggap sebagai
penghinaan.
·
Ini adalah bunga di kampung itu.
·
Mereka yang kelak akan menjadi bunga
bangsa Negara kita.
·
Pelacur itu terjerumus ke dalam lembah
hitam.
Makna kata : hitam =
hina dan dosa
5.
Makna
Referensial
Makna
referensial adalah makna yang berhubungan langsung dengan kenyataan atau makna
referensial yang disebut juga dengan makna kognitif karena memiliki acuan. Makna
referensial memiliki hubungan dengan konsep tentang sesuatu yang telah
disepakati bersama oleh masyarakat bahasa. Contoh :
·
Orang itu marah dengan orang lain.
·
Orang itu marah dengan dirinya sendiri.
Pada
(1) orang 1 sebagai pelaku (agentif) dan
orang 2 sebagai pengalam (orang yang mengalami makna yang diungkapkan verba), hal
tersebut menunjukkan makna kategori yang berbeda, tetapi makna referensial
mengacu kepada konsep yang sama ( orang = manusia), pada (2) orang memiliki
makna referensial yang sama dengan orang 1.
6.
Makna
Konstruksi.
Makna konstruksi adalah
makna yang terdapat di dalam konstruksi, misalnya makna milik yang diungkapkan
melalui enklitik sebagai akhiran yang menunjukkan kepunyaan. Contoh :
(1) Itu
adik saya.
(2) Saya
baca buku kamu
(3) Bapak
itu bapak saya.
7.
Makna
Leksikal dan Makna Gramatikal
Makna leksikal adalah
makna unsur-unsur bahasa sebagai lambang benda, peristiwa, dan lain-lain. Makna
leksikal memiliki unsur-unsur bahasa secara tersendiri, dan lepas dari konteks.
Contoh :
·
Dalam KLBI terdapat kata cabut
(mencabut) yang memiliki arti :
(1) Menganggkat
sesuatu yang tertancap sehingga terpisah.
(2) Menarik
agar lepas.
(3) Menarik
keluar dari sarungnya ( tentang keris ).
·
Kuda = sejenis binatang
·
Pensil = alat untuk menulis
Makna
gramtikal adalah makna yang menyangkut
hubungan intra bahasa, atau makna yang muncul sebagai akibat berfungsinya sebuah
kata di dalam kalimat.
Contoh
makna gramatikal :
(1) Berhadapan
= saling berhadapan
(2) Berdua
= sekumpulan dua orang
(3) Berlari
= melakukan aktivitas lari.
(4) Bersapaan
= saling menyapa.
(5) Berduka
= dalam keadaan duka(bersedih).
(6) Langit-langit
= seperti langit
(7) Makanan
= sesuatu yang dimakan.
8.
Makna
Idesional
Makna idesional adalah makna yang
muncul sebagai akibat penggunaan kata yang berkonsep.
Contoh
makna ideasional:
Dalam BI terdapat kata demokrasi . konsep makna
kata demokrasi adalah persamaan hak dan kewajiban seluruh rakyat. Makna
ideasionalnya, yakni rakyat turut memerintah melalui wakil – wakil yang akan
memimpin mereka. Rakyat berhak mengawasi jalannya pemerintahan, tetapi rakyat
berkewajiban pula untuk bersama –sama menanggung biaya pembangunan yang mereka
harapkan.
9.
Makna
Proposisi
Makna proposisi adalah
makna yang muncul bila kita membatasi pengertian tentang sesuatu. Contoh :
(1) Satu
tahun sama dengan
(2) Makhluk
hidup akan mati
(3) Satu
hari sama dengan dua belas jam
(4) Matahari
terbit di ufuk timu
(5) Sudut
siku-siku adalah 90 º derajat.
10. Makna Pusat
Makna pusat adalah
makna yang dimiliki setiap kata yang menjadi inti ujaran.
Contoh :
Kata melihat :
·
dilihat dari segi kegiatan melihat=
melaksanakan kegiatan….
·
Dilihat dari segi objek makna melihat dipusatkan kepada….
·
Dilihat dari segi hasil makna melihat
yakni untuk mengethui…
11. Makna Piktorial
Makna piktorial adalah
makna suatu kata yang berhubungan dengan perasaan pendengar atau pembaca. Contoh
:
·
Kaktus itu kotor sekali.
Makna
kata : kaktus = kondisi yang berbau kotoran, rasa jijik, bahkan timbul rasa
mual karenanya.
12. Makna Idiomatik
Makna idiomatik adalah
makna leksikal yang terbentuk dari beberapa kata.
Contoh :
·
Abang menjadi tulang punggung keluarga
setelah ayah meninggal 2 tahun yang lalu.
Makna
kata tulang pulung = orang yang menafkahi keluarga
·
Anak itu memiliki hati seperti baling-baling
yang tidak jelas.
Makna
kata baling-baling = tidak tetap pendirian.
13. Makna Afektif
Makna afektif
merupakan makna yang muncul akibat reaksi pendengar atau pembaca terhadap
penggunaan kata atau kalimat. Makna afektif berhubungan dengan reaksi pendengar
atau pembaca dalam dimensi rasa, maka dengan sendirinya makna afektif
berhubungan pula dengan gaya bahasa.
Contoh:Seseorang
berkata ”Datanglah ke pondok buruk kami” urutan kata pondok buruk mengandung
makna afektif terlihat adanya rekasi yang berhubungan dengan perasaan
pendengar. Kalau seseorang berkata ”monyet’’ maka mengandung makna yang
berhubungan atau mengakibatkan perasaan tersinggung. Dengan kata
lain kata monyet memiliki makna yang berkaitan dengan nilai rasa. Kata monyet berhubungan dengan penghinaan.
14. Makna
Ekstensi
Makna ekstensi adalah makna yang
mencakup semua ciri objek atau konsep (Harimurti, 1982:103). Makna ekstensi
mencakup semua makna atau kemungkinan makna yang muncul dalam kata.
Contoh:
Kata ayah dapat di maknakan : orang tua
anak-anak, laki-laki, telah beristri, sebagai kepala rumah tangga, atau orang
yang berusaha keras mencari nafkah untuk anak dan istrinya.
15. Makna
Intensi
Makna intensi merupakan makna yang
menekankan maksud pembicara (Harimurti, 1982:103).
Contoh:
kata roti yang akan muncul dalam kalimat
a.
saya minta roti
b.
saya mau menyimpan roti
c.
saya akan membeli roti
d.
saya akan membuat roti
e.
saya akan mengiris roti
16. Makna
Lokusi, Ilokusi, dan Perlokusi
Makna lokusi adalah makna yang terdapat
di dalam ujaran di tambah dengan faktor-faktor yang turut melahirkan ujaran
tersebut misalnya faktor konteks. Dalam teori ujaran terdapat 3 macam tindak
ujaran, yakni: tindak lokusi yang mengitkan suatu topik dengan suatu keterangan
dalam suatu ujaran tindak ilokusi yaitu pengujaran suatu pernyataan,
janji, pertanyaan, tawaran, dan ilokusi yaitu hasil atau efek yang di timbulkan
oleh ujaran itu pada pihak pendengar sesuai dengan koonteks.
Contoh :
Dakam BI terdapat urutan kata atau
kalimat ”Rumahmu bagus” atau ”Rumahmu bersih”. Kawan bicara mendengar ujaran
itu (lokusi), ia berusaha memahami kandungannya (ilokusi) akibatnya (perlokusi)
yakni kawan bicara akan gembira sebab mendapat pujian tetapi kalau ternyata
rumah itu kotor maka si kawan bicara akan merah mukanya sebab kalimat itu
merupakan penghinaan baginya.
17. Makna
Kolokasi
Makna kolokasi biasanya berhubungan
dengan penggunaan beberapa kata di dalam lingkungan, yang sama. Kalau
seseorang berkata garam, gula, ikan, sayur, terong, tomat, kata-kata ini
berhubungan dengan lingkungan dapur. Kalau seseorang berkata gergaji, gurdi,
ketam, pahat, parang, tukul. Maka kata-kata ini berhubungan dengan lingkungan
tukang kayu dll.
18. Makna
Kiasan
Makna kiasan adalah pemakaian kata-kata
yang maknanya tidak sebenarnya.
Contoh :
Dalam BI terdapat kata bintang
yang bermmakna benda langit yang berkelap-kelip jika dilihat pada waktu
malam ( ya… bintang tidak pernah kelihatan siang). Namun, kalau seseorang
berkata ” Dia bintang lapangan”. Urutan kata bintang lapangan bermakna
kiasan, orang yang terampil bermain sepak bola.
19. Makna
Gerefleker
Makna
gerefleker adalah makna yang muncul karena sugesti emosional dan makna yang
berhubungan dengan kata atau ungkapan tabu. Hal-hal seperti
ini, misalnya berhubungan dengan seksual, kepercayaan atau kebiasaan.
Contoh:
Kata-kata
bersetubuh, ereksi, ejakulasi adalah kata-kata yang mengandung makna
gerefleker. Dengan demikian, dalam tata pergaulan yang sopan tidak mungkin
orang berkata ” mari kita bersetubuh,” meskipun kalimat ini wajar di lihat dari
segi struktur. Jadi kata ini tidaklah pantas dikatakan pada situasi yang bukan
pada tempatnya.
20. Makna
Tekstual
Makna Tekstusl merupakan makna yang
timbul setelah seseorang membaca teks secara keseluruhan. Makna tersebut tidak
di peroleh hanya melalui makna setiap kata, atau makna setiap kalimat, tetapi
makna teksttual dapat di temukan setelah seseorang membaca keseluruhan teks.
Contoh:
Dalam harian suara merdeka 12 juni
2005, halaman tertentu menurunkan berita yang yang di dalamnya terdapat kata menjurus.
Untuk mengetahui arti kata itu sebenarnya kita perlu membaca teksnya secara
keseluruhan baru kita dapat menyimpulkan.
2 komentar:
Boleh tanya tentang elaborasi (perluasan) kalimat?
Mohon cantumkan sumber buku yang anda gunakan untuk mengutip materi ini.
Posting Komentar