Jenis
Makna dalam Kata “ASSALAMUALAIKUM”
Dalam tugas semantik
Bahasa Indonesia ini saya akan membahas tentang kata ASSALAMUALAIKUM yang sudah
tidak asing lagi kita perdengar dalam kehidupan kita sehari-hari. Saya ayan
mencoba menelaah kata dalam ucapan ASSALAMUALAIKUM yang kita gunakan apabila
bertemu dengan orang lain di jalan, apabila kita membuka suatu acara, dan
apabila kita ucapakan sebelum kita mengisi pengajian majlis. Mengucapkan salam bagi orang islam hukumnya
adalah sunnah, sedangkan bagi yang mendengarnya adalah wajib untuk menjawabnya.
Itulah agama islam, agam yang selalu menciptakan ukhuwah Islamiyah bagi umat
muslim di seluruh dunia.
Assalamu alaikum (السلام عليكم as-salāmu `alaykum) merupakan salam dalam Bahasa Arab, dan digunakan
oleh kultur Muslim.
Salam ini adalah Sunnah Nabi Muhammad SAW, yang dapat merekatkan Ukhuwah
Islamiyah umat Muslim di seluruh dunia. Untuk yang mengucapkan salam, hukumnya
adalah Sunnah. Sedangkan bagi yang mendengarnya, wajib untuk
menjawabnya.
Salam ini juga digunakan oleh kultur Kristen di Timur Tengah yang mempunyai
arti kedamaian dan kesejahteraan bagi yang mengucapkan salam dan penerima salam tersebut.
Salam ini sama dengan salam shalom
aleichem dalam bahasa Ibrani.
Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Hasyr Ayat 23:
Dialah Allah, tidak ada ilaah (sesembahan) yang layak kecuali
Dia, Maha Rajadiraja, yang Maha Suci, Maha Sejahtera, Maha Mengaruniai rasa
aman, Maha Memelihara, Maha Perkasa, Maha Kuasa, Maha Memiliki segala
keagungan. Maha Suci Allah dari segala yang mereka persekutukan. Di dalam ayat ini, As-Salaam
(Maha Sejahtera) adalah satu dari Nama-nama Agung Allah SWT. Kini, Kita akan
mencoba untuk memahami arti, keutamaan dan penggunaan kata Salam.
Sebelum terbitnya fajar Islam, orang Arab biasa
menggunakan ungkapan-ungkapan yang lain, seperti Hayakallah yang artinya semoga
Allah menjagamu tetap hidup, kemudian Islam memperkenalkan ungkapan Assalamu
‘alaikum. Artinya, semoga kamu terselamatkan dari segala duka, kesulitan dan
nestapa. Ibnu Al-Arabi di dalam
kitabnya Al-Ahkamul Qur’an mengatakan bahwa Salam adalah salah satu
ciri-ciri Allah SWT dan berarti "Semoga Allah menjadi Pelindungmu".
Kata ASSALAMUALAIKUM tersirat
makna yang meberikan pennjelasan seperti berikut ini :
1.
Salam bukan sekedar ungkapan kasih-sayang, tetapi
memberikan juga alasan dan logika kasih-sayang yang di wujudkan dalam bentuk
doa pengharapan agar anda selamat dari segala macam duka-derita. Tidak seperti
kebiasaan orang Arab yang mendoakan untuk tetap hidup, tetapi Salam mendoakan
agar hidup dengan penuh kebaikan.
2.
Salam mengingatkan kita bahwa kita semua bergantung
kepada Allah
SWT. Tak satupun makhluk yang bisa mencelakai atau memberikan manfaat kepada
siapapun juga tanpa perkenan Allah SWT.
3.
Perhatikanlah bahwa ketika seseorang mengatakan kepada
anda, "Aku berdoa semoga kamu sejahtera." Maka ia menyatakan dan
berjanji bahwa anda aman dari tangan(perlakuan)-nya, lidah(lisan)-nya, dan ia
akan menghormati hak hidup, kehormatan, dan harga-diri anda.
Ibnu
Al-Arabi di dalam
Ahkamul Qur’an mengatakan:
Tahukah
kamu arti Salam? Orang yang mengucapkan Salam itu memberikan pernyataan bahwa
“ kamu tidak terancam dan aman sepenuhnya dari diriku”
|
Kesimpulannya bahwa Salam berarti:
b.
Pengingat diri,
c.
Ungkapan kasih sayang antar sesama Muslim,
d.
Doa yang istimewa, dan
e.
Pernyataan atau pemberitahuan bahwa ‘anda aman dari
bahaya tangan dan lidahku’
Dalam sebuah Hadits
dikatakan:
“
Muslim sejati adalah bahwa dia tidak membahayakan setiap Muslim yang lain
dengan lidahnya dan tangannya. “
Jika kita memahami Hadits
ini saja, sudahlah cukup untuk memperbaiki semua umat Muslim. Karena
itu Muhammad
sangat menekankan penyebaran pengucapan Salam antar sesama Muslim dan beliau
menyebutnya sebagai perbuatan baik yang paling utama di antara
perbuatan-perbuatan baik yang anda kerjakan. Ada beberapa Sabda Muhammad yang
menjelaskan pentingnya ucapan salam antar seluruh Muslim.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW
bersabda: "Kamu tidak dapat memasuki Surga kecuali bila kamu
beriman. Imanmu belumlah lengkap sehingga kamu berkasih-sayang satu sama lain.
Maukah kuberitahukan kepadamu sesuatu yang jika kamu kerjakan, kamu akan
menanamkan dan memperkuat kasih-sayang di antara kamu sekalian? Tebarkanlah
ucapan salam satu sama lain, baik kepada yang kamu kenal maupun yang belum kamu
kenal." (Muslim)
Abdullah bin Amr RA mengisahkan bahwa seseorang bertanya
kepada Rasulullah SAW, “Apakah amalan terbaik dalam Islam?” Rasulullah SAW
menjawab: Berilah makan orang-orang dan tebarkanlah ucapan salam satu sama
lain, baik kamu saling mengenal ataupun tidak.” (Sahihain)
Abu Umammah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW
bersabda: ”Orang yang lebih dekat kepada Allah SWT adalah yang lebih dahulu
memberi Salam.” (Musnad Ahmad, Abu Dawud, dan At Tirmidzi)
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Orang kikir yang sebenar-benarnya kikir ialah orang yang kikir dalam
menyebarkan Salam.” Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa Ayat
86:
Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan maka balaslah
dengan penghormatan yang lebih baik, atau balaslah dengan yang serupa.
Sesungguhnya Allah akan memperhitungkan setiap yang kamu kerjakan.
Apakah
dalam menulis kata ASSALAMUALAIKUM kita perlu memperhatikan penulisannya? Itu
semua tentu sangatlah perlu, karena apa? Agar kita tidak keliru di dalam
menulis dan menafsirkan maknanya yang membuat kekeliruan seprti riwayat berikut
ini :
Ketika
orang Yahudi memberikan salam kepada Nabi dengan ucapan “ Assaamu’alaikum ya
Muhammad” ( Semoga kematian dilimpahkan kepadamu”. Di dalam kata Assamu ini
artinya adalah kematian. Kata ini adalah plesetan dari “ Assalamualaikum”. Maka
Nabi berkata “ Kalau orang kafir mengatakan padamu Assaamu’alaikum, maka
jawablah dengan wa’alaikum ( Dan semoga atas kalian pula)” ( HR. Bukhari).
Banyak
sekali pada saat ini kita melihat banyaknya orang-orang yang keliru tentang “
Assalamulaikum”, salam, dan As Salam.” Oleh karena itu saya akan sedikit
berbicara tentang sebuah artikel yang berhubungan dengan kekeliruan dalam
mengucapkan Salam.
Artikel
I
SIAPA
YANG MENGGUNAKAN PERKATAAN “ SALAM” Apakah Maksud disebaliknya?
Ada
cerita yang di ucapkan oleh salah seorang ust, ASSad yang bernama Zawawi Yusuf
yang membahas tentang “ Bagaimana Cara
Memberi Salam”. Menurut beliau, baginda Rasulullah member salam dengan lafaz “
Assalamualaikum” dan menjawab salam dari para sahabatnya dengan salam yang
lengkap yaitu “ Waalaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh”. Satu hal juga
yang perlu diingatkan semasa menjawab salam, saya mendengar banyak juga orang
yang menjawab salam dengan ucapan yang tidak tepat, sedangkan menjawab salam
yang benar adalah “ WAALAI KUMUS SALAM” dan bukan yang selalu saya dengan
dengan ucapan “
Apabila kita ingin
berkirim salam kepada orang lain hendaklah kita berkata “ Kirim Salam”,
Assalamualaiku pada pada si Fulan ye”, “Kirim salam kat Fulan ye”. Dan jangan
pula memandai-mandai dengan menambahkan perkataan seperti “ Ana tolong kirim
salam maut kat dia ye”, atau “ Ana tolong kirim salam cinta dan saying kat die
ye”. Statement ( ucapan) itu walaupun dalam nada bergurau, tapi ia adalah
menyalahgunakan syariat dan berdosa, walaupun sekedar bergurau.
Selain itu, jangan pula
kita menggantikan perkataan “ Assalamualaikum” dengan “ A’kum”, dalam sms atau
melalui tulisan. Jika perkataan “ Assalamaulaikum” itu panjang maka hendaklah
kita ganti dengan perkatan “ As Salam” yang membawa maksud yang sama dengan “
Assalamualaikum”.
Artikel II
Beberapa belakangan ini
banyak tersebar macam-macam artikel yang bertajuk JANGAN GUNAKAN PERKATAAN
SALAM”.
Dalam sebuah artikel
dituliskan dengan makna ayat yang keliru seperti berikut :
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
SIAPA YANG MENGGUNAKAN PERKATAAN "SALAM"?
apakah maksud disebaliknya??
Maka berpalinglah (hai Muhammad) dari mereka dan katakanlah:"Salam (selamat tinggal)".
Kelak mereka akan mengetahui (nasib mereka yangburuk). (QS. 43:89)
Maka berpalinglah (hai Muhammad) dari mereka dan katakanlah:"Salam (selamat tinggal)".
Kelak mereka akan mengetahui (nasib mereka yangburuk). (QS. 43:89)
فَٱصۡفَحۡ عَنۡہُمۡ وَقُلۡ سَلَـٰمٌ۬ۚ فَسَوۡفَ يَعۡلَمُونَ
Terjemahan ayat yang lengkap seperti berikut: (Tuhan menjawab rayuannya dengan berfirman): "Jika demikian, maka janganlah engkau (wahai Muhammad) hiraukan mereka, dan katakanlah: ` Selamat tinggallah! Kemudian mereka akan mengetahui kelak (akibat keingkarannya)! " (Az-Zukhruf 43:89.
Salam maksudnya selamat, dalam terjemahan ayat di atas, "salam" bermaksud ucapan selamat tinggal, namun ia tetap sebagai doa keselamatan bagi mereka, agar di suatu masa mereka yang engkar itu akan sedar. Ini dikategorikan oleh ulama tafsir sebagai salam al-Musalamah/al-Mutarakah; iaitu bermaksud selamat tinggal. Sementara salam bagi orang-orang mukmin disebut sebagai salam at-Tahiyyah; iaitu bermaksud mendoakan keselamatan dan keamanan.
kita tidak boleh
mengajak orang lain agar tidak menggunakan kalimat salam, karena kalaimat salam
merupakan salah satu Asmaul Husna, dan banyak juga ayat-ayat yang menggunakan
perkataan salam untuk mengucapkan takzim kepada para nabi malahan perkataan itu
adalah firman Allah Swt, sebagai berikut :
سَلَـٰمٌ۬ قَوۡلاً۬ مِّن رَّبٍّ۬ رَّحِيمٍ۬
Salam sejahtera dari Tuhan Yang Maha Mengasihani. (Yaa Siin 36:58)
Sebagai contoh, saya memetik beberapa ayat Al Quran:
وَإِذَا حُيِّيتُم بِتَحِيَّةٍ۬ فَحَيُّواْ بِأَحۡسَنَ مِنۡہَآ أَوۡ رُدُّوهَآۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَىٰ كُلِّ شَىۡءٍ حَسِيبًا
Salam sejahtera dari Tuhan Yang Maha Mengasihani. (Yaa Siin 36:58)
Sebagai contoh, saya memetik beberapa ayat Al Quran:
وَإِذَا حُيِّيتُم بِتَحِيَّةٍ۬ فَحَيُّواْ بِأَحۡسَنَ مِنۡہَآ أَوۡ رُدُّوهَآۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَىٰ كُلِّ شَىۡءٍ حَسِيبًا
Dan apabila kamu diberikan penghormatan dengan sesuatu ucapan hormat (seperti memberi salam), maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik daripadanya, atau balaslah dia (dengan cara yang sama). Sesungguhnya Allah sentiasa menghitung tiap-tiap sesuatu. (An-Nisaa' 4:86).
إِذۡ دَخَلُواْ عَلَيۡهِ فَقَالُواْ سَلَـٰمً۬ا قَالَ إِنَّا مِنكُمۡ وَجِلُونَ
Ketika mereka masuk mendapatkannya lalu memberi salam dengan berkata: "Selamat sejahtera kepadamu!" Ia berkata: "Sesungguhnya kami berasa takut kepada kamu". (Al-Hijr 15:52)
سَلَـٰمٌ عَلَىٰ نُوحٍ۬ فِى ٱلۡعَـٰلَمِينَ
"Salam sejahtera kepada Nabi Nuh dalam kalangan penduduk seluruh alam ! " (As-Saaffaat 37:79)
سَلَـٰمٌ عَلَىٰٓ إِبۡرَٲهِيمَ
"Salam sejahtera kepada Nabi Ibrahim!". (As-Saaffaat 37:109)
kita sebagai umat Muslim diwajibkan untuk bershalawat dan mengucapkan salam kepada Rasulullah Saw, sebagaimana firman Allah Swt “ sebagai berikut :
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰٓٮِٕڪَتَهُ ۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّۚ يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ صَلُّواْ عَلَيۡهِ وَسَلِّمُواْ تَسۡلِيمًا
"Sesungguhnya Allah dan malaikatNya berselawat (memberi segala penghormatan dan kebaikan) kepada Nabi (Muhammad SAW); wahai orang-orang yang beriman berselawatlah kamu kepadanya serta ucapkanlah SALAM sejahtera dengan penghormatan yang sepenuhnya. (Al-Ahzaab 33:56)
“Tiga perkara yang boleh mengeratkan persahabatan dengan saudaramu iaitu memberi SALAM apabila bertemu dengannya dan menyediakan tempat duduknya dalam sesuatu majlis serta panggilah ia dengan nama yang paling disenanginya”. ( HR. Al- Tabrani).
0 komentar:
Posting Komentar